0

Traveloka Team

11 Jan 2020 - 3 min read

Ini 6 Candi di Malang yang Punya Mitos Menarik

Malang selama ini dikenal akan obyek wisata alamnya, khususnya bagi warga Surabaya yang kerap berlibur ke sana. Padahal, masih ada objek wisata lain yang bisa kamu kunjungi seperti candi di Malang.

Obyek wisata bersejarah ini tentu cocok bagi kamu yang ingin melihat peninggalan masa lalu dan menambah ilmu. Untuk itu, tak ada salahnya untuk mengunjunginya ketika musim liburan datang. Mari simak 6 candi di Malang yang bisa kamu kunjungi bersama keluarga ataupun teman-teman!

1. Candi Badut

Photo credit: Shutterstock

Nama candi di Malang yang satu ini tentu terdengar begitu unik. Candi Badut sendiri merupakan tempat wisata bersejarah di Malang yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Kabarnya, bangunan candi bercorak Mataram kuno ini tercatat sebagai candi tertua yang ada di Malang.

Berdiri di atas lahan seluas 2.808 meter persegi, kamu bisa melihat arsitektur kuno Candi Badut dengan latar pemandangan Gunung Kawi yang begitu memesona. Tenang saja, pengunjung yang datang tidak akan dikenakan tarif tiket masuk sebab Candi Badut terbuka untuk umum secara cuma-cuma alias gratis.

2. Candi Jawar

Photo credit:@novan_sss (Instagram)

Selain mengunjungi pantai-pantai di wilayah selatan Kota Malang, kamu bisa menemukan Candi Jawar peninggalan kerajaan Hindu yang berada di Desa Mulyoasri, Ampelgading. Asyiknya, candi ini terletak di ketinggian sekitar 1.400 mdpl sehingga suhu udara di kawasannya cukup sejuk dan nyaman untuk kegiatan wisata.

Konon, Candi Jawar merupakan lokasi pertapaan bagi para pendeta pada masa pemerintahaan Kerajaan Majapahit. Jadi, tak heran jika bangunan utama Candi Jawar dibangun menghadap arah timur tepat ke Gunung Semeru yang dianggap sebagai lokasi terdekat untuk menghadap Sang Hyang Widhi. Candi yang kaya akan nilai sejarah, bukan?

3. Candi Songgoriti

Photo credit:@ivansujatmoko (Instagram)

Candi Songgoriti di Malang dibangun sejak masa pemerintahan Kerajaan Medang di tahun 927 – 947 Masehi. Konon, Candi Songgoriti merupakan peninggalan Mpu Sindok yang ingin mendirikan kawasan peristirahatan dekat sumber mata air. Menurut cerita, mata air tersebut digunakan untuk mencuci keris bertuah sehingga dipercaya memiliki kekuatan magis yang begitu kuat.

Karena mitos dan keunikannya, wisata candi di Malang satu ini terbilang cukup populer di kalangan wisatawan. Di sekitar Candi Songgoriti, kamu pun bisa menemukan banyak penginapan murah, warung makan, serta Pasar Songgoriti yang tak pernah sepi pengunjung. Jika tertarik mengunjunginya, siapkan uang sekitar Rp10.000 sebagai biaya tiket masuk ya.

4. Candi Sumberawan

Photo credit: Shutterstock

Terletak di Desa Toyomarto, Singosari, Candi Sumberawan tergolong cukup unik. Dilihat dari desain bangunannya, candi di Malang ini tidak tampak seperti candi-candi pada umumnya. Candi Sumberawan hanya terdiri dari satu buah stupa berupa susunan batu andesit hitam. Candi ini, diperkirakan ada sejak abad 14 – 15 Masehi.

Berada di ketinggian 650 mdpl, Candi Sumberawan juga memiliki suhu udara relatif sejuk. Ditambah dengan pepohonan pinus yang mengelilingi kawasan candi, dijamin kamu bisa betah berlama-lama di tempat wisata bersejarah di Malang yang satu ini. Jadi, siapkan kamera untuk abadikan perjalanan kamu di sini ya!

5. Candi Kidal

Photo credit: Shutterstock

Candi Kidal menjadi salah satu warisan Kerajaan Singasari yang berada di Desa Rejokidal, sekitar 20 kilometer sebelah timur Kota Malang. Meski sudah dibangun sekitar tahun 1248 Masehi, bangunan Candi Kidal tetap kokoh dan menakjubkan.

Tak heran, jika tempat ini disebut-sebut sebagai kawasan candi di Malang yang paling banyak menjadi daya tarik wisatawan. Untuk melihat pesonanya sendiri, pengunjung Candi Kidal tidak dikenakan biaya masuk. Meski begitu, kamu perlu membayar biaya parkir motor sebesar Rp3.000 dan Rp5.000 untuk mobil.

6. Candi Jago

Photo credit: Shutterstock

Konon, Candi Jago dibangun oleh Raja Kertanegara sebagai bangunan tempat penyimpanan abu jenazah Raja Wisnuwardhana yakni Raja Singasari ke-4 yang memerintah Singasari untuk menganut agama Syiwa Buddha, aliran keagamaan yang memadukan ajaran Hindu dan Buddha.

Dibangun sekitar abad ke-13, bangunan candi ini masih menggunakan batu andesit dengan struktur tingkat tiga seperti punden berundak. Kondisi tersebut dianggap sama seperti arsitektur khas nenek moyang Indonesia pada zaman pra-sejarah. Penamaan Candi Jago sendiri dipilih karena lokasinya berada persis di Dusun Jago dekat Jalan Raya Tumpang. Tertarik untuk mengunjunginya?

***

Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan ransel dan peralatan lain yang kamu butuhkan selama mengunjungi candi-candi di Malang tadi. Mengingat bangunan candi yang sudah cukup tua, sebaiknya kamu selalu berhati-hati agar tidak merusak situs. Selain itu, pastikan untuk tidak mencoret-coret dinding candi agar kelestariannya tetap terjaga ya.Happy holiday!

Baca juga8 Kolam Renang di Malang Sebagai Alternatif Liburan Seru
-
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan