0

Traveloka Team

24 Jan 2020 - 3 min read

6 Kota Ini Gelar Tradisi Khusus Tahun Baru Hijriah

Tahun Baru Hijriah merupakan tahun baru umat Islam yang jatuh setiap 1 Muharram dalam kalender Islam. Berbeda dengan Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Hijriah biasanya tidak dirayakan secara besar-besaran. Hal ini karena tidak ada keharusan untuk mengadakan acara menyambut Tahun Baru Hijriah.pawai

Meski begitu, sejumlah warga di Indonesia memiliki ritual khusus dalam menyambut pergantian tahun ini. Tradisi ini sebagai bentuk kegembiraan umat Islam menyambut harapan dan semangat baru di tahun baru. Berikut adalah 6 daerah di Indonesia yang menyelenggarakan tradisi khusus saat perayaan Tahun Baru Hijriah:

Kirab kebo dan pusaka di Solo

Source : @waroengkroepoek

Sebagai salah satu kerajaan Islam, Kasunanan Surakarta masih menyelenggarakan tradisi khusus ketika memasuki tahun baru di bulan Muharram. Salah satunya,kirab kebo buleKyai Slamet dan pusaka ke beberapa wilayah di Solo. Acara tahunan ini selalu ramai akan antusias para warga setempat maupun wisatawan.

Dalam tradisi kirab, benda pusaka yang diarak merupakan peninggalan Dinasti Mataram, meliputi tombak, keris, dan sebagainya, sedangkanKebo buleakan turut mengawalnya.Kebo bulesendiri merupakan hewan kesayangansusuhanan(sunan). Kerbau juga dianggap sebagai lambang rakyat kecil, khususnya petani. Hal ini menjadi harapan rakyat agar terus diberi kemakmuran di tahun yang baru.

Mubeng beteng di Yogya

Source : @tugujogja.id

Dalam menyambut kehadiran Tahun Baru Hijriah, Keraton Yogyakarta menggelar ritualmubeng beteng. Ritual keliling benteng keraton di malam hari ini dilakukan para abdi dalem Punokawan, Keprajan, dan prajurit keraton dari Bangsal Ponconiti yang mengabdi di Keraton Ngayogyakarta. Ketika menjalani ritual, seluruh abdi diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa peranakan tanpa membawa keris dan tidak beralas kaki.

Menariknya, selama menjalani ritual, pesertamubeng bentengdilarang berbicara satu sama lain. Mereka hanya boleh memanjatkan doa untuk memohon keselamatan lahir dan batin, serta kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa.Mubeng betengjuga menjadi sarana untuk evaluasi terhadap segala perbuatan di tahun lalu.

Tabot di Bengkulu

Source : @at_ma_nc

Untuk merayakan Tahun Baru Hijriah, masyarakat Bengkulu menggelar festival budaya berbalut kegiatan religius bernamatabot. Ritual yang dilaksanakan pada 1–10 Muharram ini merupakan upacara untuk mengenang kisah kepahlawanan Husein bin Ali bin Abi Thalib (cucu Nabi Muhammad SAW) yang gugur pada medan perang di Karbala, Irak.

Saat ini,tabottelah menjadi festival khusus bulan Muharram yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Selain pelaksanaan ritual, berbagai perlombaan juga turut memeriahkan festival ini, mulai dari lomba tari kreasi, rebana, hingga pukul gendang bagi anak-anak.

Barik’an di Pati

Barik’an di Pati (Sumber: isknews.com)

Ada tradisi khusus yang masih dilestarikan masyarakat Pati ketika menyambut Tahun Baru Hijriah. Tradisibarik’anini merupakan acara kenduri bersama, di mana warga setempat membawa nasi dan lauk dari rumah untuk didoakan guna menyambut tahun baru. Ritual ini juga sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan Allah, sekaligus memohon keselamatan dan keberkahan.

Sesuai doa dipanjatkan, warga langsung menggelar makan bersama. Selain itu, warga juga saling menukar lauk yang mereka bawa. Kegiatan ini menjadi cara untuk meningkatkan kerukunan dan saling mengasihi.

Pawai obor di Garut

Sambut Tahun Baru Islam, warga Garut menggelar pawai keliling membawa obor. Warga akan mulai berkeliling sejumlah jalan protokol setelah pelaksanaan salat Isya hingga malam. Ribuan warga dari kalangan usia tampak antusias meski rute yang dilewati cukup jauh.

Pawai obor semakin meriah dengan iringan selawat dan suara tabuh beduk. Usai pawai digelar, para peserta akan mendengarkan ceramah dari ulama setempat di halaman Masjid Agung Garut

Ngadulag di Sukabumi

Ngadulag di Sukabumi (Sumber: www.nu.or.id)

Momentum Tahun Baru Islam dimanfaatkan warga untuk melestarikan seni rampak beduk. Oleh karena itu, tradisi ngadulag atau lomba seni menabuh beduk banyak diikuti warga dari berbagai kecamatan di Sukabumi. Selain menjadi kegiatan positif, lomba beduk dipilih karena merupakan salah satu seni berciri Islam.

Dalam lomba ngadulag, satu tim terdiri dari orang yang berperan sebagai pemukul beduk, pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya. Para peserta lomba akan berusaha menampilkan irama yang unik agar bisa menjadi pemenang.

Menarik, bukan? Ayo, ikut dan saksikan sendiri berbagai tradisi khusus yang digelar saat perayaan Tahun Baru Hijriah di kota-kota tersebut! Tahun Baru Islam 1439 Hijriah yang akan jatuh pada bulan September mendatang bisa menjadi momen tepat untuk mendapatkan pengalaman seru. Agar semakin seru, ajak keluarga atau teman-teman untuk dapat liburan bersama di hari libur nasional ini.

Untuk memudahkan liburan, Traveloka akan membantu kamu memesan tiket pesawat dan hotel sekaligus. Jadi, kamu tak perlu membuang banyak waktu hanya untuk mendapatkan akomodasi liburan. Hanya dengan beberapa kali klik, tiket pesawat dan hotel yang kamu butuhkan bisa didapatkan dengan mudah dan murah. Apalagi, metode pembayarannya beragam. Pokoknya, praktis!

Jadi, mau liburan ke manapun saat tanggal merah Tahun Baru Hijriah, pastikan kamu merencanakan semuanya dari sekarang! Pastikan pula untuk mengunjungi Blog Traveloka untuk mendapatkan segala informasi dan tips seputar traveling agar liburan semakin sempurna.

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan