0

Traveloka Team

29 Jan 2020 - 5 min read

Travel Expert Ungkap Mitos Para Backpacker yang Ternyata Salah

Apa yang ada dalam benak kamu saat mendengar istilah “backpacker”? Sebagian dari kamu mungkin berpikir tentang wisatawan yang selalu membawa ransel, atau ada pula yang memaknaibackpackersebagai cara berlibur dengan bujet minim. Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, namunbackpackermemiliki makna yang lebih luas, yaitu melakukan perjalanan secara mandiri sesuai bujet yang dimiliki.

Banyaknya mitos mengenaibackpackingternyata membuat parabackpackermelakukan kesalahan saat di perjalanan. Agar kegiatanbackpackingkamu semakin seru dan lancar, kamu perlu membuang mitos salah mengenaibackpacker. Berikut ini paratravel expertakan berbagi kisahbackpackingyang pernah mereka jalani. Yuk, pelajari agar perjalanan kamu semakin bermakna!

Backpacker harus gunakan bujet minim?

Teknikbackpackerkerap dianggap sebagai caratravelingdengan bujet yang minim. Lalu apa kata paratravel expertmengenai hal ini? Simak penjelasannya!

Barry Kusuma,alambudaya.com|@barrykusuma

“Menurut saya, kesalahan yang sering banyak dilakukan olehbackpackeradalahterlalu perhitungan dengan uang. Tujuan utamabackpackerbagi banyak orang adalahtravelingdengan bujet minim, padahal menurut saya esensibackpackingadalah pengalamannya. Ketikabackpacker-an, kita bisa banyak bertemu dengan orang, berinteraksi, menambah teman, dan pengalaman. Jangan jadikan kepuasanbackpackinguntuktravelingdengancostmurah, tetapi proses menikmati perjalanan itulah yang harus dinikmati.”

Susan,pergidulu.com|@pergidulu

“Banyak persepsi kalaubackpackingitu harus selalu murah jadinya banyak yang mengorbankan kenyamanan. Menurut kamibackpackingyadisesuaikan saja dengan bujet. Jadi, tidak perlu harus pilih penginapan yang paling murah tapi kotor, atau makan cuma satu kali sehari.”

Backpacker tidak butuh rencana perjalanan?

Tak jarang, beberapa orang menganggapbackpacker-an sebagai cara berlibur yang tidak membutuhkan rencana. Kamu hanya perlu menghadapi apa pun yang terjadi selama perjalanan. Mari simak tanggapan paratravel expertberikut!

Sharon Loh,sharontravelogue.com|@sharonlohh

“Pernah suatu saat aku inginbepergian tapi enggakresearchterlebih dahulu tentang tempat yang ingin dikunjungi. Karena “jiwabackpacker” itu yang pikirannya : “Ah, bisa lah, nanti liat aja di sana bagaimana”. Tapi begitu sampai, malah kebingungan.Browsingsana, nanya sini. Alhasil, jadi banyak waktu yang terbuang. Sejak itu, aku pastibrowsinginformasi sebanyak-banyaknya sebelum pergi!”

Ariev Rahman,backpackstory.me|@arievrahman

“Saya pernahkurang risetketika melakukan perjalanan. Akibatnya e-visa saya ditolak di perbatasan darat Azerbaijan – Georgia, mereka tidak menerima e-visa saya diland border. Menurut penjelasan mereka, e-visa untuk WNI hanya dapat digunakan apabila masuk ke Georgia melalui jalur udara. Jadi sebaiknya, sebelum melakukan perjalanan perbanyaklah riset mengenai hal-hal esensial yang berkaitan dengan perjalananmu seperti visa.”

Rijal Fahmi,catperku.com|@catperku

Terlalu detail dalam merencanakanitinerary!Ketika di jalan mungkin situasi bakal berubah, kalau terlalu detail merencanakanitinerary, jadinya malah bingung kalau ada perubahan rencana karena sesuatu hal yang tidak direncanakan.”

Farchan Noor Rahman,efenerr.com|@efenerr

Terlalu bernafsu mengunjungi suatu objek. Biasanya objek dijadikan target, padahal yang paling utama adalah perjalanan itu sendiri. Sebaiknya orientasitravelingadalah menikmati perjalanan, bukan mencapai tujuan. Mencapai tujuan itu anggap saja bonus.”

Backpacker tidak peduli waktu?

Tanpa rencana, kamu pasti tidak akan peduli akan waktu. Apakah hal ini baik untuktraveling? Ini kata mereka!

Deddy Huang,deddyhuang.com|@deddyhuang

Terlambat naik pesawat, akhirnya beli tiket baru. Manajemen waktu yang kurang tepat, sehingga jadi pelajaran berharga untuk lebih persiapan sebelum ke bandara.”

Isnuansa,isnuansa.com

“Pernahharus lari-larianbawabackpackgede, gendong anak dan kejar kereta api yang sudah siap melaju. Kalau pesawat, mungkinudahketinggalan kali ya. Karena itu, saat beli tiket transit, harus diberi jarak waktu yang cukup antara penerbangan pertama dan penerbangan kedua. Jarak yang terlalu mepet bisa berisiko jika penerbangan pertamadelay.”

Backpacker bebas dan santai?

Kesan bebas dan santai selalu melekat dengan parabackpacker. Namun, apakah pemikiran ini dapat membuat perjalanan kamu lebih menyenangkan? Ini cerita mereka!

Dian Radiata,adventurose.com|@adventurose

“Pengalaman buruk yang sampai sekarang masih sulit dilupakan adalah saatransel di bagasi saya dibongkar orang. Salah satu yang diambil adalahhard disk externalyang berisi foto-foto perjalanan saya. Saya enggak menyangka kalau ransel saya akan jadi korban tangan-tangan jahil di bandara. Sejak saat itu saya jadi lebih berhati-hati kalau menyimpan ransel di bagasi pesawat. Saya pastikan betul bahwa tidak ada lagi barang berharga saya di situ.”

Chocky Sihombing,chockysihombing.com|@chockysihombing

“Kesalahan yang pernah saya lakukan adalah kurangnya waspada, terutama saattravelingdi alam terbuka. Sudah tau lah ya bagaimana kuatnya ombak pantai selatan Jawa? Nah! Waktu itu saya pernahnyaris terseret ombakdi salah satu pantai di Jawa Barat. Untung banget masih bisa bertahan dengan berpegangan pada batu-batu karang di saat arus ombak nyaris ‘menyedot’ saya ke lautan lepas.Lesson learned-nya adalah harus selalu waspada kapan saja, terutama apabila di alam terbuka. Jangan gegabah dan mudah panik!”

Satya Winnie,satyawinnie.com|@satyawinnie

Jangan jatuh cintadengan orang yang kamu temui di perjalanan atautravelerlain hanya dalam waktu yang singkat,hahaha. Kita harus bisa mengasah insting agar tidak selalu percaya pada semua orang yang menawarkan bantuan di jalan, terutama perempuan yang jalan sendirian. Harus belajar peka untuk tahu apakah orang itu punya niat baik atau niat jahat. Harus berani membela diri jika kamu merasa dilecehkan orang.”

***

Nah, adakah hal di atas yang pernah kamu lakukan? Jika pernah, cobalah untuk memperbaikinya agar perjalananbackpackingkamu semakin seru dan menyenangkan. Pada intinya, teknik berlibur apa pun yang kamu pilih tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kamu hanya perlu memaknai setiap perjalanan sebagai hal positif yang sudah kamu lalui. Dengan begitu, hidupmu akan lebih berwarna.

Jika memiliki kisah unik saat berlibur, yuk berbagi kisah pengalaman kamu di kolom komentar!

***

Simak artikel seri interview dengantravel expertlainnya:

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan